Sabtu, 30 Januari 2016

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Sistem Reproduksi Manusia (Laki-laki & Perempuan)

Sistem Reproduksi Manusia ~ Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada manusia berbeda antara pria dan wanita. Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa yang dibentuk di dalam testis. Spermatozoa berukuran sangat kecil dan berbentuk menyerupai berudu, sedangkan wanita menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam ovarium. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba mengurai penjelasan mengenai Sistem Reproduksi Manusia.

A. Sistem Reproduksi Pada Laki-laki

Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis, dan hormon-hormon pada pria. Organ reproduksi pria dirancang untuk dapat menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan sperma. Sperma tersimpan dalam cairan yang terlindung dan bergizi, yaitu air mani. Organ reproduksi pria dibedakan menjadi dua bagian, yaitu organ reproduksi dalam dan luar.

Sistem Reproduksi Manusia | www.zonasiswa.com


Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam terletak di dalam tubuh, yang terdiri atas bagianbagian berikut.

  1. Testis
    Testis memiliki bentuk bulat telur dan berjumlah sepasang, terdapat pada skrotum (zakar). Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma (spermatogonium yang diploid. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Selain itu, terdapat pula sel-sel berukuran besar yang berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel sertoli.

  2. Saluran Reproduksi
    Saluran reproduksi terdiri atas duktus epididimis, yaitu tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sementara sperma. Selanjutnya, terdapat vas deferens yang merupakan suatu saluran untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis (kantung sperma). Arah vas deferens ini ke atas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar prostat dan di belakang kandung kemih, saluran ini bersatu membentuk duktus ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra. Uretra dari duktus ejakulatorius sama-sama berakhir di ujung penis.

  3. Kelenjar Kelamin
    Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan getah atau semen. Kelenjar-kelenjar ini, antara lain vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper). Kelenjar Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan bawah kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong sperma mencapai uterus. Kelenjar Prostat berukuran lebih besar dibandingkan dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil. Sedangkan Kelenjar bulbouretral atau kelenjar cowper berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra. Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.

  4. Utera
    Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.

Organ reproduksi luar
Sebagian besar, alat reproduksi laki-laki berada di bagian luar tubuh yang terlihat langsung. Organ reproduksi luar pada laki-laki meliputi penis dan scrotum.

  1. Penis
    Penis (dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor) adalah alat kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi. Penis terdiri atas tiga rongga yang berisi jaringan spons. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, maka rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

  2. Scrotum (kantung zakar)
    Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Scrotum berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di antara scrotum kanan dan scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos.

B. Sistem Reproduksi Pada Perempuan

Sistem reproduksi wanita meliputi kumpulan organ- organ reproduksi, proses oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ reproduksi perempuan adalah alat atau bagian tubuh perempuan yang berkaitan erat dengan kehamilan atau kemampuan beranak. Organ reproduksi wanita terbagi dua yaitu di dalam dan di bagian luar tubuh. Organ reproduksi dalam tubuh tidak dapat dilihat secara langsung, sebaliknya alat reproduksi luar dapat dilihat.

Sistem Reproduksi Manusia | www.zonasiswa.com


Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam pada wanita terdiri atas bagian-bagian berikut.

  1. Ovarium
    Ovarium terdapat dalam rongga badan di daerah pinggang, yaitu di sebelah kanan dan kiri. Dalam ovarium terdapat kelenjar endokrin dan jaringan tubuh yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel. Sel folikel akan memproduksi sel telur pada ovarium wanita. Peristiwa pelepasan sel telur (ovum) dari ovarium setelah folikel masak disebut ovulasi. Ovulasi pada wanita berlangsung sebulan sekali. Pada saat folikel telur tumbuh, ovarium menghasilkan hormon estrogen, dan setelah ovulasi menghasilkan hormon progesteron.

  2. Saluran tuba fallopii
    Saluran tuba fallopii atau oviduk berjumlah sepasang, di kanan dan di kiri. Saluran ini menghubungkan ovarium dengan rahim. Bagian pangkalnya berbentuk corong disebut tuba infundibulum. Tuba infundibulum ini dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang dinamakan fimbriae. Fimbriae berfungsi menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium. Tuba fallopii berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerak peristaltik dan dengan bantuan silia.

  3. Rahim (uterus)
    Rahim manusia memiliki satu ruangan dan berbentuk buah pir, pada bagian bawahnya mengecil dan disebut leher rahim atau serviks uteri, bagian ujung yang besar disebut badan rahim atau corpus uteri. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Sebulan sekali, pada saat menstruasi (haid) lapisan ini dilepaskan diikuti dengan pendarahan.

  4. Vagina
    Vagina adalah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis dari rahim dan banyak lipatan-Iipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Selain itu, juga terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan suatu kelenjar, yaitu kelenjar barlholini.

Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar wanita yaitu vulva. Vulva banyak disusun oleh jaringan lemak. Daerah ini disebut Mons pubis (mons veneris). Di bagian bawah dari monspubis terdapat suatu lipatan yang berjumlah sepa-sang yang disebut dengan labium mayor (bibir besar). Pada bagian lebih dalam dari labium mayor terdapat pula lipatan yang kedua berjumlah sepasang yang disebut dengan labium minor (bibir kecil). Kedua lipatan ini berfungsi untuk melindungi vagina. Di bagian atas dari struktur labium ini terdapat klitoris, yang merupakan organ erektil pada wanita. Pada bagian ini terdapat klitoris yang banyak terdapat pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Saluran yang langsung berhubungan dengan vulva adalah uretra dan vagina.

C. Kelainan Pada Sistem Reproduksi

Kelaina atau penyakit pada sistem reproduksi ada beberapa macam, antara lain:

  1. Kanker Leher Rahim
    Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim perempuan melalui tahap-tahap pra-kanker (displasia ringan), displasia berat, kanker yang belum menyebar dan kanker yang akan menyebar. Pada stadium lanjut, kanker ini memiliki gejala pendarahan setelah senggama, pendarahan setelah menopouse dan keputihan atau keluar cairan kekuningkuningan, berbau dan bercampur dengan darah.

  2. Kanker Ovarium
    Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung telur kiri atau kanan, atau kedua-duanya. Kanker indung telur biasanya menyerang perempuan yang sudah menopouse (berumur 50 tahun ke atas).

  3. Endometrosis
    Endometrosis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita. Hal ini disebabkan oleh jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti serviks atau vagina.

  4. Hamil Anggur (Mola Hidalidosa)
    Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi berisi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya dinding rahim oleh proses mola dan infeksi.

  5. Kanker Prostat
    Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada pria. Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Kanker prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke atas.

  6. Kencing Nanah
    Penyakit gonorhoe adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah.

  7. Sifilis (Raja singa)
    Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual. Gejala yang timbul adalah luka pada kemaluan, bintik atau bercak merah di tubuh, kelainan saraf, jantung, pembuluh saraf, dan kulit.

  8. Herpes Genitalis
    Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejala yang timbul adalah bintil-bintil berkelompok pada kemaluan, hilang dan timbul, akhirnya menetap seumur hidup.

  9. Coniloma Accuminata
    Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar dan akhirnya dapat menimbulkan kanker mulut rahim.

  10. Ingertilitas
    Infertilitas atau ketidaksuburan dapat terjadi pada pria atau wanita. Pada pria infertilitas terjadi karena adanya penyakit, seperti impotensi, ejakulasi dini, adanya sumbatan pada saluran sperma, adanya kelainan gerak sperma dan kerusakan testis. Sedangkan, pada wanita disebabkan oleh kelainan lendir leher rahim, adanya tumor, adanya sumbatan pada saluran telur, menstruasi tidak teratur dan karena obesitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar