Kamis, 14 Januari 2016

SEJARAH BERDIRINYA ASEAN

Pengertian, Tujuan dan Latar Belakang Berdirinya ASEAN

Pembahasan akli ini akan membahas tetang tujuan berdirinya ASEAN. latar belakang berdirinya ASEAN, pengertian ASEAN, pengertian dari ASEAN, apa pengertian ASEAN, tujuan ASEAN, kerja sama ASEAN, kerjasama ASEAN, contoh kerja sama ASEAN, tujuan kerja sama, tujuan kerjasama, contoh kerjasama ASEAN dan ASEAN.

Organisasi Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara ASEAN (Association of South East Asian Nations)

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara tergabung dalam organisasi Asean. Berdirinya organisasi ASEAN (Association of South East Asian Nations), sebelumnya diawali dengan adanya pertemuan lima menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara pada tanggal 5-8 Agustus 1967 di Bangkok.
Dari pertemuan tersebut diperoleh kesepakatan untuk mendirikan organisasi kerja sama yang diberi nama ASEAN. Menteri luar negeri yang ikut menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 adalah:
a. Adam Malik : Menteri luar negeri Indonesia
b. S. Rajaratnam : Menteri luar negeri Singapura
c. Narcisco Ramos : Menteri luar negeri Filipina
d. Tun Abdul Razak : Menteri luar negeri Malaysia
e. Thanat Khoman : Menteri luar negeri Thailand
Sejak tanggal 7 Januari 1984, Brunei Darussalam menjadi anggota ASEAN yang keenam dan tanggal 28 Juli 1995 Vietnam masuk menjadi anggota yang ketujuh. 
Dua tahun kemudian tepatnya tanggal 23 Juli 1997 Laos dan Myanmar masuk menjadi anggota kedelapan dan kesembilan. 
Kamboja berintegrasi dengan ASEAN tepatnya pada 30 April 1999 sebagai anggota yang kesepuluh. Adapun negara yang terakhir masuk ASEAN adalah Timor Leste, yaitu masuk pada tahun 2004.

a. Pengertian ASEAN

Pengertian, Tujuan dan Latar Belakang Berdirinya ASEAN
ASEAN adalah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, sebuah organisasi yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. 
Piagam aslinya terhitung lima anggota-negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. 
Sejak itu, lima negara lainnya telah bergabung: Brunei pada tahun 1984, Vietnam pada tahun 1995, Myanmar (Burma) dan Laos pada tahun 1997, dan Kamboja pada tahun 1999.


b. Latar Belakang Berdirinya ASEAN

Berdirinya ASEAN dilatar belakangi oleh beberapa persamaan yang dimiliki oleh negara-negara Asia Tenggara. Persamaan-persamaan tersebut antara lain:

1. Persamaan geografis.
2. Persamaan budaya.
3. Persamaan nasib, yaitu pernah dijajah oleh negara asing (kecuali Thailand)
4. Persamaan kepentingan di berbagai bidang.

c. Tujuan berdirinya ASEAN

Tujuan berdirinya ASEAN sesuai berdasarkan Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut.

1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan kawasan Asia Tenggara.

2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional di kawasan Asia Tenggara

3) Bekerja sama untuk mendirikan industri dan memperluas perdagangan internasional

4) Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial budaya, teknik, ilmiah, dan administrasi

5) Memelihara kerja sama dengan organisasi regional dan organisasi internasional

d. Hasil Kerja Sama ASEAN

Hasil kerja sama negara-negara ASEAN di antaranya dapat dilihat dari:

1) berdirinya Universitas ASEAN di Pematangsiantar, Sumatera Utara (Indonesia)
2) berdirinya pabrik pupuk urea-amoniak di Malaysia
3) berdirinya pabrik abu soda di Thailand
4) terbentuknya ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality)
5) berdirinya tempat promosi ASEAN untuk pedagang, invertasi, dan pariwisata di Tokyo
6) berdirinya pabrik pupuk ASEAN di Indonesia
7) berdirinya pabrik tembaga ASEAN di Filipina
8) berdirinya vaksin hepatitis B di Singapura

e. Susunan Organisasi ASEAN

Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, dibentuklah susunan organisasi ASEAN sebagai berikut.

1) Pertemuan para kepala pemerintahan (Summit Meeting) Pertemuan ini merupakan kekuasaan tertinggi dalam ASEAN, hanya dilaksanakan bila dirasa perlu.

2) Sidang Tahunan para Menteri Luar Negeri ASEAN (Annual Ministerial Meeting) Tugasnya merumuskan garis-garis kebijaksanaan dan mengkoordasi kegiatan-kegiatan ASEAN

3) Sidang para Menteri Ekonomi (meeting of ASEAN Economic Ministers)
Tugas sidang para Menteri Ekonomi adalah:

  • Merumuskan kebijaksanaan, khusus masalah kerja sama ASEAN di bidang ekonomi
  • Menilai hasil-hasil yang dilakukan komite-komite yang berada di bawahnya sidang ini diselenggarakan dua kali setahun.


4) Sidang para Menteri Lainnya (Meeting of Other ASEAN Ministers)
Tugas sidang ini adalah merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan menyangkut bidangnya masing masing, misalnya pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, penerapan, kesehatan, dan kebudayaan.
 
 

Deklarasi Bangkok

Penggagas berdirinya ASEAN: Adam Malik, Tun Abdul Razak, Narciso Ramos, S. Rajaratnam dan Thanat Khoman
Deklarasi Bangkok adalah landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama regional dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan di Asia Tenggara.[1] Deklarasi ini ditandatangani oleh ketua delegasi dari lima negara yang terdiri dari Adam Malik (menteri luar negeri Indonesia), Tun Abdul Razak (wakil perdana menteri Malaysia), Narciso Ramos (menteri luar negeri filipina), S. Rajaratnam (menteri luar negeri Singapura) dan Thanat Khoman (menteri luar negeri Thailand).[1] Dalam deklarasi tersebut dinyatakan pendirian perhimpunan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).[1] Perhimpunan ini didirikan dengan pertimbangan bahwa negara-negara di Asia Tenggara mempunyai tanggung jawab untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial, menjamin adanya perdamaian dan laju pembangunan nasional serta memastikan adanya stabilitas keamanan dari campur tangan luar dengan segala bentuk manifestasinya.[1]

Isi Deklarasi Bangkok

  • Mendirikan perhimpunan di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN)[1] [2]
  • Tujuan didirikannya ASEAN
  1. Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.[1][2]
  2. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara.[1][2]
  3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi.[1][2]
  4. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.[1][2]
  5. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.[1][2]
  6. Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara.[2]
  7. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar